Spiga

Anak FotoCopy Ortu



Moms, taukah anda bahwa Anak yang terlahir dari keluarga berkecukupan, meskipun ortunya kemudian bangkrut, hidupnya ketika dewasa jarang yang sampai dibawah garis kemiskinan? Minimal banget itu hidupnya masih berkecukupan lah..

Dan rata-rata level ekonominya menyerupai level ekonomi terakhir dari ortunya, maksudnya kalau pas dia udah gede, ortunya minimal punya rumah dan mobil 2, ya nanti pas dia seumur ortunya itu, biasanya punya yang sejumlah sama.

Saya pernah nonton sebuah video yang bahas ttg hal ini, Klik Ini Vidio nya
Intinya 7 tahun pertama usia anak itu sangat menentukan nantinya saat dia tumbuh dewasa itu akan bertumbuh seperti apa,
Karena di 7 tahun pertama itu, otak anak masih menyerap smua informasi seperti spons dan auto ter-install ke pikiran bawah sadar anak kita.
Anak cenderung melihat, mendengar, merasakan, apa yang dilakukan dan dikatakan ortunya selama 7 tahun pertama itu tanpa diolah. Full Trust. smua masuk ke Otak Bawah sadarnya 100%
Anak orang berkecukupan, melihat ortunya bekerja depan komputer atau sibuk dengan gadgetnya, bicara bisnis, ketemu relasi & kawan, memakai baju rapih, kerja dgn cara yg enak
Nah si anak melihat Ortunya mendapatkan uang dengan caranya seperti itu, meskipun nanti ketika dia menginjak remaja, anggaplah ingatannya mulai samar, tetep aja hal itu sudah terinstall di bawah sadar Anak tsb.
Dia pun merasakan makan yang cukup gizi, tidur di ranjang yang empuk, sejuk, baju yang bagus, ya anak ini akan merasa, ya hidup itu ya kudu begini, layak menurut versinya.
Dia pun mendengar omongan ortunya “sekolah yang rajin, biar pinter dan cari duit jadi mudah
WOW! cara cari duit mudah itu kudu begitu toh, ya udah deh tertanam lah di otaknya begitu..
Nah yuk sekarang coba deh perhatiin, anak yang dari kecilnya dimanja sekalipun, males, begitu gedenya nih, meskipun MISALnya ortunya kesel tuh, lalu sang anak ini gak disupport keuangan dll; diusir lah, gak diaku anak, tetep aja ini anak hidupnya gak bakalan susah-susah bener, paling banterrr banget nih, dia cari pasangan tajir
🤣
 Agar dia tetap bisa hidup yang layak sesuai versinya.
 
Akan berbeda dengan anak yang terlahir di keluarga yang pas-pasan, yang dari kecil sudah melihat ortunya susah payah banting tulang, plus selalu dinasehatin “cari duit tuh susah, harus kerja keras” Maka otomatis yang tertanam di Otak Pikiran Bawah Sadar nya sang anak adalah "cari duit SUSAH dan, harus KERJA KERAS!"
 
Seringkali terjadi, begitu ini anak akhirnya bisa dapet duit banyak pun (anggap lah duit kaget misal: menang undian atau Give away)
Anak ini biasanya agak susah nyimpen duit, karena merasa gak pantes tetiba dapet duit banyak tanpa kerja keras, entah gimana makin banyak duit yang dipegang, dia makin galau.. kayak bingung itu duit mesti diapain.
Kalau didikan moralnya cukup baik, ya dia sedekahin, tapi bisa jadi dia juga seringkali gegabah mengambil keputusan ketika duitnya mau diputar lagi untuk bisnis. Akhirnya collaps, tapi ketika collaps dia gak merasa jatuh banget, karena menganggap disitulah titik dia “mestinya“ berada untuk selalu berjuang demi hidup layak, karena terpatri di alam bawah sadar dengan melihat, mendengar, merasakan bahwa cari duit itu susah dan harus kerja keras .
 
By The Way,
Ini observasi secara umum ya, Yang biasanya terjadi, Jadi tentu saja pasti juga ada yang gak umum di luar sana
😜
Sejak saya banyak belajar tentang “the power of mind, words, habbit”
Setiap kali anak saya minta dibeliin apa gitu ke saya
Saya (sekarang) udah gak pernah lagi bilang “mama gak ada duit” .... TAPI saya Ganti kata-katanya sperti ini:
Saya selalu bilang “Oke nak, kita pasti bisa beli” (Kapannya kan saya gak kasih tau)
🤣
Terus saya bilang, misal dia mau beli mainan harga 150rb,
“Mama sekarang adanya 90ribu, kurang 60ribu lagi”
Kalau saya lagi memang ingin membelikan, maka saya bilang “yuk cari yang mirip-mirip yang harganya 90rb” atau “yuk DOA bareng, biar kita dikasih rejeki lebih sama ALLAH, buat beli mainan kamu”
Atau kalau saya memang lagi gak mau manjain, saya bilang begini:
“Mama mau beliin kalau kamu PRnya selesai semua minggu ini dan ulangan kamu nilainya diatas 85 ya”
Ya begitulah..
Anak-anak adalah cerminan orang tua
Ibarat bangunan, ORTUlah arsiteknya untuk anak-anaknya
Ibarat lukisan, anak adalah kanvasnya, ORTU adalah pelukisnya
Be carefull Bicara-bertindak didepan anak2 kita, krn mereka adalah Plagiator sejati anda

---
Smoga Allah memudahkan kita menjadi ORTU terbaik untuk anak-anak kita agar mereka kelak tumbuh menjadi pribadi yang Indah - Kuat - dan bermanfaat buat orang-orang sekitarnya.

Happy Parenthing Mom-Dad
Waktu ini sangat singkat, manfaatkan sebaik-baiknya
tak lama lagi mereka akan beranjak dewasa
dan semuanya tinggal kenangan

------------------------

Baca juga



 
Yang mau dapet uang tambahan dari Sosmed, KLIK DISINI ya
 

0 comments: