Spiga

Agen Pengedar SHABU



Subuh dia sudah berangkat, bawa berkantong-kantong SHABU


Dengan sigap ia berdua dgn suaminya memasukkan semua angkutan itu ke dalam mobilnya
IYA, SHABU = naSi HAngat BUngkus, harum baunya, sedep penampakannya, enak rasanya, dimasak dengan penuh cinta dan sayang. rasa yang selalu menggelora di hatinya. ini nasbung karet nya cuman 1, bukan 2 krn gak ada beda porsi sambel nya ... hehe...
Perempuan sudah usia 60th-nan, tp masih nampak energic, mukanya tercipta dgn garis senyum yang gak pernah lenyap, kulit nya masih kenceng, orang lain yg gak kenal gak akan nyangka kalo si Ibu ini sudah 60, sudah punya 2 orang cucu yang nggemesin

memecah gulita pagi diantara dekapan hawa dingin yang bikin orang malam buka selimut, dia menghampiri seorang tukang becak di ujung jalan. Bapak tua pengayuh Becak, ternyata sudah bersiap diri saat melihat mobil putih mengahmiri,.... ia sigap membuka pintu belakang, mengambil 1 kantong besar berisi 30 Nasbung "bu, minggu depan dalem nyuwun kalih kresek njih. wonten agen enggal bade mendhet (Bahasa Indonesia: bu minggu depan saya minta 2 kresek ya, ada agen baru yang jg mau ambil"
"SIAP" si ibu dan suaminya menjawab berbarengan, lalu mereka berpandangan, dan tertawa bareng juga sambil tancap gas melanjutkan perjalanan

Melaju masih di gulita pagi, dekat pintu air ada seorang Ibu penyapu jalanan berseragam kuning, sigap membersihkan jalanan, si Ibu Senyum menyentuh tangan suaminya dan memberi kode untuk minggir menghampiri sang Ibu Kuning, setelah dekat si Ibu Kuning agak kaget ada mobil yg mepet banged ke tubuh nya, namun saat kaca di buka nampak wajahnya lega, krn dari balik jendela ada wajah perempuan yang memberi senyuman pertama untuk nya pagi ini, sambil menyorongkan sebungkus nasi. Lalu sambil menerima nasi nya, mulutnya spontan bilang "termakasih Bu, terimakasih Pak" ..... Si ibu Senyum membalas dengan senyuman sambil mengelus tangan si Ibu Kuning...... mobil melaju perlahan.....

dari kaca spion si Ibu Senyum ini melihat sanga ibu Kuning bergegas ke pojokan , nampak anak laki2 kisaran usia 8-9 tahun sedang mengancingkan baju seragam merah putihnya yg belum kelar, sekilas dr pemandangan itu, nampak nya sang ibu memasukkan nasbung ke dalam tas si tole
"ah.... nyesel aku ngekek-i mung siji" (Ahhh.... menyesal saya memberinya hanya 1" kata Ibu Senyum pd suaminya

Pak swamik menoleh memandangi wajah istrinya, "iya dia ada anaknya itu tadi dipojokan"
"Yo wis tak mandeg, mumpung urung adoh"
Pak swamik meminggirkan kendaraan, dan mengambil 2 bungkus sekaligus, dan bergegas kembali ke tempat ibu kuning,
nampak bahwa ibu kuning sangat terharu
ya ampun hanya perkara nasbung aja dia nampak spt itu, Subhanallah ..... hujan DOA pagi ini dari orang-orang yg tulus berdoa

pak Swamik sudah masuk dibelakang kemudi, melanjutkan perjalanan ke etape berikutnya, ke bunderan bambu runcing
Disana sudah nampak 2 pria bertato, berbadan tegap, menggunakan ikat kepala khas rider moge lengkap dengan jaket kulit nya
Saat mobil minggir, 2 pria kekar ini sigap buka pintu belakang,
"Assalamualikum...... " sambil masing-masing mereka ambil 3 kantong
menutup pintu dengan kekuatan sedang
lalu menghampiri sisi pintu Pak Swamik
dan mereka bersalaman, berpelukan, tertawa bahagia, anak-naka muda tegap ini menyorongkan tangan melewati badan pak swamik, dan meraih tangan si Ibu Senyum
"Makasih ya mas-mas, selamat menebar kebaikan pagi ini, smg Allah meridho, Ibu sm Bapak lanjut ke pit stop berikut nya yaaa...."
"Siap bu, inggih... monggo" kata mereka

"lanjut lagi Pak..... kita kemon..... " "kata Bu Senyum sambil elus-elus pundak swamiknya....roda berputar melaju dan mereka berdua disuguhi dengan pemandangan super indah, langit bak lukisan, ada semburat tembaga di ufuk timur, matahari belom nampak..... tapi bias cahayanya mulai menerangi subuh yang gulita
Allohu Akbar, sejak gulita pagi tadi, smuanya yang ia terima hanya kebaikan, orang-orang baik, energy baik, para Pengedar yang baik, pemandangan yang bagus2 dan indah2....... subhanallaaaaah ..... nikmat mana yg kau dustakan???

Pit stop terakhir ada di dekat monumen Polisi Raya Darmo
sudah menunggu Ibu separuh baya di bonceng anak lanang nya pakai sepeda motor honda keluaran tahun 2000, sama sigapnya dengan 2 Pria bertato yang wangi tadi, ini Ibu - Anak jg sama.... sigap mengambil 2 kantong dan menutup pintu mobil
dan kembali menghampiri pintu mobil, kali ini mereka menghampiri pintu Ibu Senyum, setelah bersalaman dan mengucap terimakasih sekaligus perpisahan, esok jumpa lagi ....

Ya..... Pak Becak, 2 Pria bertato yang Wangi, Ibu dan anak adalah agent kebaikan
merka menyebarkan Nasbung Pak&Ibu Senyum kepada Pejuang Subuh / pejuang keluarga
Rutinitas pagi yang menyejukkan hati

Konon kabarnya setiap hari ada aja yang minta nambah jumlah nasbung nya, dulu juga awal nya hany 1 kresek, hanya 30 bungkus
dalam perjalana pulang ke rumah, Pak&Ibu Senyum mampir ke pasar tradisional
Belanja buat keperluan nasbung besok pagi
Pedagang2 dipasar sudah sangat familiar dgn mereka berdua
Pak dan Bu senyum duduk andok di pojokan, sarapan jajanan pasar dan sego jagung
mereka tidak keliling pasar
pedang dipasar kecil itu sudah hapal, smua setor dagangan dan si Ibu menyerahkan uang nya
Masa tua yang indah

smua hal kebaikan seakan-akan berputar, berpusat, bermuara, disekitar mereka
ini baru tentang nasbung
didunia ini masih milyaran kebaikan terjadi
meYAKINI dan PERCAYA kuasaNYA yang ada dalam diri kita membuat kita smua Tambah usia jadi tambah SEHAT, tambah KUAT, tambah KAYA RAYA ilmu & harta kita.
tambah BERKAH hidup kita dan makin menjadi BERKAT bagi banyak orang
makin KEREN, makin AWET MUDA, makin BAHAGIA, makin penuh CINTA KASIH bagi diri sendiri dan umatNYA.
TERJADILAH..atas seizin Allah SWT, aamiin YRA

salam sayang

0 comments: